Oleh : Marisa Firda Hardi
(Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)
Nabi
Muhammad SAW adalah sosok teladan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam profesi guru. Ajaran dan perilaku beliau dapat dijadikan
inspirasi untuk membentuk etika profesi guru yang tidak hanya mengutamakan
pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter siswa. Sebagai seorang pemimpin
spiritual, Nabi Muhammad menekankan pentingnya ilmu sebagai landasan utama.
Sabda beliau, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim,"
menegaskan bahwa belajar merupakan tanggung jawab bagi semua orang, termasuk
guru. Dalam konteks ini, seorang guru tidak boleh merasa cukup dengan
pengetahuan yang dimiliki, tetapi harus terus mengembangkan diri dan selalu
terbuka untuk mempelajari hal-hal baru. Guru yang meneladani Nabi Muhammad akan
berusaha menjadi pembelajar seumur hidup, terus memperbarui ilmu dan metode
pengajaran agar bisa memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas bagi
siswa-siswinya. Tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan, Nabi Muhammad juga
mengajarkan pentingnya akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan, termasuk
dalam interaksi sehari-hari.
Sebagai
seorang guru, sifat-sifat seperti sabar, adil, dan penuh kasih sayang yang
selalu ditunjukkan Nabi Muhammad dalam berinteraksi dengan sesama, adalah
teladan yang sangat relevan. Guru yang terinspirasi oleh akhlak Nabi Muhammad
akan berperan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing
moral bagi murid-muridnya. Akhlak mulia seorang guru akan mempengaruhi cara
siswa memandang dunia dan membantu membentuk karakter mereka. Sebagai contoh,
ketika guru bersikap jujur dan adil, siswa akan meniru perilaku tersebut dan
menginternalisasinya sebagai nilai yang harus dijaga dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, Nabi Muhammad adalah seorang komunikator ulung yang
mampu menyampaikan pesan-pesan dengan cara yang mudah dipahami dan penuh
kebijaksanaan. Guru yang meneladani Nabi Muhammad dalam hal ini akan berusaha
membangun komunikasi yang efektif dengan murid-muridnya. Komunikasi yang baik
antara guru dan siswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang
positif. Guru yang mampu mendengarkan dengan baik serta menyampaikan
pengetahuan secara jelas dan sabar, akan lebih mudah membuat siswa merasa
nyaman dan termotivasi untuk belajar. Di samping itu, guru harus mampu
membangun dialog yang konstruktif, di mana siswa merasa dihargai dan didorong
untuk berpikir kritis serta mengemukakan pendapatnya. Rasa empati yang tinggi
juga menjadi salah satu ciri penting yang dimiliki Nabi Muhammad dan ini sangat
relevan dalam dunia pendidikan. Nabi Muhammad selalu peduli terhadap
kesejahteraan umatnya, mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan
pribadi. Dalam profesi guru, empati ini tercermin dalam sikap perhatian
terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa. Setiap siswa
memiliki latar belakang, kemampuan, dan tantangan yang berbeda-beda, dan
seorang guru yang baik harus mampu memahami hal ini. Dengan menunjukkan empati,
guru bisa menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, di mana
setiap siswa merasa diperhatikan dan dihargai, tanpa memandang latar belakang
sosial atau ekonomi mereka.
Selain itu, Nabi Muhammad juga selalu
menekankan pentingnya keadilan. Dalam setiap aspek kehidupannya, beliau selalu
berusaha bersikap adil, tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan status
sosial, ekonomi, atau agama. Bagi seorang guru, prinsip keadilan ini sangat
penting untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar. Guru yang adil akan
memperlakukan semua siswa dengan setara, memberikan kesempatan yang sama untuk
berkembang, serta menilai secara objektif tanpa bias. Dengan sikap adil, guru
dapat menciptakan suasana belajar yang harmonis, di mana setiap siswa merasa
aman dan dihargai. Ketekunan dan kerja keras yang ditunjukkan Nabi Muhammad
juga menjadi inspirasi bagi profesi guru. Beliau menghadapi berbagai tantangan
dengan penuh kesabaran dan tekad yang kuat. Dalam profesi guru, tantangan
sering muncul dalam berbagai bentuk, baik itu dalam menghadapi siswa yang
kesulitan memahami pelajaran, atau dalam mengelola kelas yang beragam. Guru
yang meneladani ketekunan Nabi Muhammad akan berusaha untuk tidak mudah
menyerah dan terus bekerja keras demi memberikan yang terbaik bagi
siswa-siswinya. Mereka akan mengajarkan kepada siswa bahwa kesuksesan tidak
bisa diraih secara instan, melainkan melalui proses yang panjang dan usaha yang
gigih.
Akhirnya, pengabdian total Nabi Muhammad kepada umatnya menjadi inspirasi besar bagi guru dalam menjalani profesinya. Mengajar bukan sekadar pekerjaan, tetapi merupakan panggilan jiwa untuk mendidik dan membentuk generasi masa depan. Dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad, guru akan menyadari bahwa perannya sangat penting dalam membangun masyarakat yang beradab dan beretika. Guru yang berkomitmen pada nilai-nilai ini akan berusaha menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, inklusif, dan penuh kasih sayang, serta berkontribusi dalam membentuk generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
0 Comments