Prof. Muhlisin menyampaikan pentingnya kebijakan Wajib Belajar 15 Tahun
![]() | |
|
Prof. Dr. Muhlisin, M.Ag., yang saat ini menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) kini resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan.
Prof. Muhlisin memulai perjalanan pendidikannya di SD Negeri Mojolawarman, Gabus, Pati saat pagi hari dan Madrasah Ibtidaiyah Desa Mojolawarman, Gabus, Pati saat sore hari. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Prof. Muhlisin melanjutkan pendidikan menengahnya di MTs Abadiyah Kuryokalangan, Gabus, Pati dan dilanjutkan di MA Abadiyah Kuryokalangan, Gabus, Pati. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi Strata 1 dan 2 di UIN Walisongo Semarang dan dilanjutkan dengan menempuh program doktoral di UPI Bandung.
Selain di kenal sebagai dosen di UIN Gus Dur Pekalongan Prof. Muhlisin juga aktif dalam berbagai bidang lainnya seperti pengabdian dalam perkembangan masyarakat bahkan hingga program pengembangan desa.
Dalam acara prosesi pengukuhannya Prof. Muhlisin menyampaikan orasi berjudul “Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Melalui Akselerasi Kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun Menuju Wajib Belajar 15 Tahun”. Ia menjelaskan, tema tersebut merupakan hasil refleksi selama mengampu mata kuliah Perbandingan Pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan mata kuliah Analisis Pendidikan Islam di Pascasarjana UIN Gus Dur.
Prof. Muhlisin memaparkan fenomena di dunia pendidikan yang selama ini belum ada kebijakan secara legal formal di buat dalam perundang-undangan namun masih sebatas Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Menteri (Permen).
“Mengapa perlu wajib belajar 15 tahun? karena tentu akan menyadarkan semua lulusan SMP/MTs. Selain itu akan meningkatkan angka potensi menuju perguruan tinggi agar semakin terbuka. Apalagi di era sekarang ini pendirian perguruan tinggi sudah banyak dan hampir di semua kota/kabupaten ada, sehingga tidak perlu ke ibu kota propinsi atau kota besar”, papar Prof. Muhlisin.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dengan mendorong pendidikan menengah maka kita akan mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih produktif serta juga akan mendapat akselerasi angkatan kerja kita.
“Dari kacamata pernikahan, kalau pendidikan menengah atas ini berjalan secara universal tentu akan menekan angka pernikahan dini ditengah masyarakat,” ungkap Prof. Muhlisin.
Diakhir orasi Prof. Muhlisin mengajak agar secara bersama-sama berpartisipasi baik secara personal, swasta maupun organisasi masyarakat untuk mendorong ketercapaian wajib belajar 15 tahun, bukan hanya mengandalkan pemerintah. Karena Indonesia emas ditahun 2045 perlu kita persiapkan sejak saat ini terutama dari segi pendidikan.
“Jika kebijakan tersebut direalisasikan kita dapat memproyeksikan kedepan angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia tidak akan kalah dengan negara-negara yang lain. Kita semua adalah duta-duta pendidikan, maka penting bagi kita mendukung orang-orang disekitar kita agar dapat menempuh pendidikan dengan baik setinggi-tingginya,” pungkas Prof. Muhlisin.
_________
*) Tulisan di atas telah dimuat di portal uingusdur.ac.id - Liputan: Humas UIN Gusdur (Anik Maghfiroh/Baryachi)
Pada tanggal 2 Maret 2024, UIN K.H. Abdurrahman wahid Pekalongan mengadakan seremoni pengukuhan 4 Dosen pada jabatan fungsional Guru Besar. Salah satu yang dikukuhkan adalah Prof. Muhlisin, yang kesehariannya adalah dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK). Untuk mengenal lebih dekat tentang Profesor Muhlisin, berikut ini adalah Video pendek yang menggambarkan sejarah perjalanannnya sejak pendidikan dasar hingga berkarier sebagai dosen dan memperoleh jabatan fungsional Guru Besar di bidang Ilmu Pendidikan dari Kementerian Pendidikan Kebudyaan Riset Dikti. Video disusun oleh tim dari Navi Film, salah satu UKM di UIN K.H. Abdurrahman Wahid yang memiliki konsen di bidang perfilman. Selamat menyaksikan tayangan video tersebut.
0 Comments